Tahi Lalat Seiring waktu Bertambah...? Begini Informasi Secara Medis nya..!




Tak usah kaget dengan pepatah di atas, karena nyatanya, banyak orang (mungkin Anda salah satunya) yang merasa sehat-sehat saja, ternyata menyimpan begitu banyak problem kesehatan pada tubuh. Contoh paling nyata adalah AIDS. Siapa yang menduga kalau seorang bintang film yang sering tampil prima di televisi, ternyata mengidap virus HIV? Tenang, ladies! Tak usah terlalu jauh dulu ya, Cosmo akan coba berikan contoh tanda-tanda paling ringan yang lebih mungkin terjadi pada Anda.


SYMPTOM 1: "Nafas sesak"

Rasanya semua orang pernah mengalami sesak nafas, sulit bernafas, atau sekadar nafas pendek di waktu-waktu tertentu. Dan sayangnya, banyak orang menyepelekannya, dengan menganggap sesak nafas tersebut hanya salah satu indikasi terlalu sering menghirup udara kotor, atau bahkan "masuk angin"! Semoga Anda bukan salah satu orang yang begitu, ya. Karena ternyata sesak nafas sesekali di waktu-waktu tertentu itu bisa jadi tanda-tanda ada kelainan atau lemahnya jantung! 

Dr. Wood dari Harvard Medical School mengatakan, ada hubungan yang sangat erat antara masalah pernafasan dengan jantung. Ketika Anda sering merasa sulit bernafas tanpa sebab, bisa jadi itu pertanda ada yang salah pada jantung Anda. "Meskipun Anda tidak pernah merasa nyeri di bagian dada, atau mungkin tak ada satu pun anggota keluarga Anda yang punya sejarah penyakit jantung, Anda tetap harus aware jika sesekali Anda mengalami kesulitan untuk bernafas," ujar Dr Wood. Terlebih jika lama-kelamaan intensitas terjadinya sesak nafas tersebut meningkat seiring bertambahnya usia Anda.

SYMPTOM 2: "Tahi lalat"

Kalau cuma ada satu atau dua tahi lalat di tubuh sih, tidak begitu mengganggu ya. Apalagi jika munculnya di tempat-tempat yang tertutup busana. Namun jika jumlahnya sudah tidak bisa Anda hitung dengan jari, dan semakin tidak indah dipandang, itu berarti sudah saatnya Anda periksakan ke dokter ahli kulit! Karena ada banyak macam tanda berbentuk noda kecil berwarna hitam atau cokelat itu. Meski banyak yang mengatakan kalau itu tahi lalat, ternyata dokter punya penjelasan lebih medis mengenai hal itu. 

Dalam istilah kedokteran, tahi lalat disebut dengan nevus pigmentosus, yaitu tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Tumor jinak ini sebagian besar menetap, sebagian lain hilang, dan sebagian lain terus membesar sampai akhirnya mencapai ukuran yang mengkhawatirkan. Menurut Dr. Heru Purwanto SpBOnk, ada beberapa perubahan tidak biasa yang bisa terjadi pada tahi lalat. Antara lain, warnanya menghitam atau malah berkurang. Bisa juga, tahi lalat terluka dan berasa gatal. Kondisi lainnya yang patut dikhawatirkan, yaitu rambut yang tumbuh pada tahi lalat mendadak rontok, dan selalu lekas tumbuh lagi. 


Oh iya, ada satu lagi, bentuk tahi lalat yang tak beraturan atau memiliki pinggiran bergerigi pada tahi lalat juga harus diwaspadai. "Salah satu bentuk kanker kulit yang berupa tahi lalat dengan bentuk tidak wajar yang sering muncul di wajah dan leher adalah basalioma." Ujar spesialis bedah onkologi RSUD dr Soetomo itu. Jadi jangan tenang-tenang saja jika tahi lalat Anda tiba-tiba muncul dengan jumlah banyak, dan bertambah besar!

SYMPTOM 3: "Pusing secara berkala"

Kalau tiba-tiba Anda merasa sakit kepala, Anda pasti lekas menyimpulkan bahwa Anda kurang darah, atau stres akibat load kerja yang berlebihan. Hati-hati dear, karena tidak semua pusing yang Anda rasakan benar-benar sesederhana itu penyebabnya. Pusing adalah salah satu gejala yang paling umum dari semua sakit yang Anda rasakan. Istilah pusing agak sulit untuk ditentukan penyebabnya, karena bisa berarti sesuatu yang berbeda untuk beberapa orang. 

Rasa pusing bisa mengarah pada sakit kepala ringan, yang membuat Anda lemah dan hampir pingsan, atau malah bisa berarti vertigo, yaitu dimana semua hal yang Anda lihat tampak berputar. Pusing, sakit kepala ringan, dan rasa seperti mau pingsan adalah keluhan umum pada pasien yang memiliki tekanan darah rendah. Bila tekanan darah terlalu rendah, tidak cukup oksigen dalam darah yang dikirim ke otak, dan fungsinya dapat terpengaruh. 

Yang paling fatal adalah, jika pusing tersebut didiamkan, atau sembarang minum obat pereda sakit kepala, Anda bisa salah sasaran. Kemungkinan paling parah yang bisa terjadi dengan gejala pusing-pusing tersebut adalah, menyempitnya syaraf di otak Anda, hingga sebagian organ tidak berfungsi dengan sempurna. Ya, hal seperti itu bisa saja diawali dengan rasa pusing biasa, lho. Sebaiknya, jika pusing kerap terjadi di waktu-waktu tertentu dan sering, periksakan ke dokter, ya!

SYMPTOM 4: "Mual setelah makan"

Jangan terburu berasumsi bahwa Anda mengidap maag akut atau asam lambung. Mual yang selalu terjadi setelah Anda makan bisa saja merupakan tanda-tanda penyakit diabetes, lho! Anehnya, meski setelah makan Anda mual, tapi tidak menyurutkan keinginan untuk makan lagi. Karena apa? Glukosa yang banyak dikonsumsi itu, segera keluar lagi lewat air seni, sehingga Anda kerap merasa kehausan dan kelaparan. Ini memang baru asumsi, sebab menurut Prof. DR. Dr Sidartawan Soegondo, SpPD,

KEMD, FACE, gejala diabetes pun sebenarnya tidak menakutkan, misalnya Anda malah banyak makan, banyak minum, dan buang air kecil menjadi lebih lancar dari biasanya. "Dengan gejala seperti itu, meski ditambah mual setelah makan, orang tidak akan pergi ke dokter. Sebaiknya jika tidak mau makan dan susah buang air kecil, baru orang mau periksa ke dokter," ujarnya. Memang sih, jika Anda makan dan minum berlebih, yang jadi masalah hanya rasa kenyang, kan? Nah, jika gejala ini yang terjadi pada Anda, plus keinginan makan yang manis-manis, jangan tunda untuk konsultasikan ke dokter ahli.

SYMPTOM 5: "Ngilu di persendian"

Sehabis pulang malan, orang tua zaman dulu selalu melarang untuk mandi malam. Katanya, bisa terkena reumatik. Dan benar saja, esok harinya, seluruh persendian Anda seketika ngilu! Eits, reumatik memang bukan penyakit sembarangan, namun ada penyakit lain yang lebih berbahaya yang bisa menyerang tulang, yaitu tuberkulosis tulang. Menurut Dr. Wia Melia dari Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolusis Indonesia (PPTI), masyarakat awam memang kerap menyangka gejala-gejala nyeri tulangnya merupakan gejala reumatik atau pegel linu biasa. 

Padahal bisa jadi, nyeri pada tulang yang biasanya dialami para orang dewasa dan lanjut usia ini juga besar kemungkinan merupakan gejala penyakit tuberkulosis tulang. Lalu bagaimana bisa penyakit ini Anda derita? Dr. Wia menjawab, "bakteri-bakteri penyebab tuberkulosis masuk dalam spongiosa tulang ketika terbawa oleh aliran darah. Jika tulang yang diserang ini ditekan, maka akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa." Sakit yang dirasakan saat seseorang menderita tuberkulosis tulang, menurut penjelasan Dr. Wia, merupakan suatu proses peradangan kronik dan destruktif, yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis yang menyebar. Umumnya, bakteri yang menyerang ini berasal dari paru-paru. Nah, mengingat polusi udara memburuk, ada baiknya mulai saat ini Anda kenakan masker ketika berada di luar rumah. 

Source: Cosmopolitan, Agustus 2010, halaman 260






Back To Top